PENCIPTAAN ALAM SEMESTA.

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
1. Alam Semesta
1.1 Pengertian Alam Semesta
Alam Semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang sangat besar yang didalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang mampu diungkapkan manusia maupun yang tidak ( IAD Mawardi, Nurhayati hal. 27)
1.2 Bumi Di Pusat
Alam semesta yang geosentris atau berpusat pada bumi sering disebut Alam Semesta Ptolemaeus oleh para cendekiawan sesudahnya untuk menandai bahwa itulah yang diyakini oleh para ilmuwan masa purba seperti Ptolemaeus sendiri mengenai struktur Alam Semesta ini. Ia melihat bumi sebagai pusat Alam Semesta dan Bulan, planet-planet yang dikenal, dan matahari yang berputar mengelilinginya. Aristarchus (310-230 SM) telah mengatakan bahwa Bumi mengeliingi matahari, tetapi teori ini ditolak karena tidak sesuai dengan kepercayaan matematika dan filsafat masa itu (Jendela Iptek, Astronomi hal 11)
1.3 Masalah alam semesta yang geometris
Adalah masalah yang ditimbulkan oleh model Alam Semesta dengan bumi sebagai pusat adalah perilaku tidak rasional yang tidak dapat dijelaskan dari beberapa planet, yang kadang kala tampak diam atau bergerak mundur di belakang bintang (Jendela Iptek, Astronomi hal 19)
1.4 Teori mengenai terbentuknya alam semesta:
1.4.1 Teori dentuman atau ledakan. Teori ini mengutarakan bahwa adanya suatu massa yang sangat besar di jagat raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebatnya akibat adanya reaksi inti. Massa yang meledak itu kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserakan itu berbentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif kecil dari massa semula. Kelompok itulah yang kita kenal sebagai galaksi ( IAD Mawardi, Nurhayati hal. 27)
1.4.2 Teori ekspansi dan kontraksi. Teori ini diambil berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu masa ekspansif dan masa kontraksi. Dalam jangka waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi beserta bintang-bintangnya.Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari sumber inti hydrogen yang pada akhirnya membentuk unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi, terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup, sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusup dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa partikel tersebut berupa paralel yang ada pada zaman dahulu kala ( IAD Mawardi, Nurhayati hal. 28)
2. Galaksi
2.1 Pengertian Galaksi
Galaksi adalah calon bintang atau kelompok bintang yang jumlahnya ribuan juta dan terdapat di alam semesta ( IAD Mawardi, Nurhayati hal. 28)
2.2 Galaksi Kita dan Diatasnya
Kebanyakan galaksi terbentuk setelah tiga miliar tahun setelah alam semesta lahir. Dengan penyusutan yang disebabkan oleh gravitasinya sendiri, setiap galaksi mempunyai bentuk tertentu. Sebuah galaksi berisi sekitar 100 miliar bintang dan diameternya sekitar 100.000 tahun cahaya. Edwin Hubble adalah astronom pertama yang mempelajari sistem bintang jauh itu secara sistematis. Ketika mengamati galaksi Andromeda pada tahun 1923, ia dapat mengukur kecermelangan dari beberapa bintang didalamnya (Jendela Iptek, Astronomi hal 62). Dari informasi yang diperoleh ia menyimpulkan bahwa jaraknya 2,25 juta tahun cahaya (Jendela Iptek, Astronomi hal 60). Setelah mempelajari aliran merah dari galaksi (Jendela Iptek, Astronomi hal 23), Hubble menyatakan bahwa galaksi kita dengan kecepatan sepadan dengan jaraknya dari kita. Hukumnya memperlihatkan bahwa Alam Semesta membesar ( IAD Mawardi, Nurhayati hal. 28).

Gambar 8.1
Galaksi Bima Sakti memiliki bagian spiral
yang tersusun dari gas dan debu.
Pada malam yang cerah, ribuan bintang dapat kamu lihat di langit. Sesungguhnya yang kamu lihat itu belum seluruhnya, masih terdapat lebih banyak lagi bintang yang tidak mampu kamu amati. Di angkasa terdapat bermilyar-milyar bintang. Bintang-bintang tersebut berkelompok membentuk galaksi. Selain bintang, dalam galaksi juga terdapat gas dan debu. Bintang, gas dan debu saling mengikat karena adanya gravitasi. Milyaran bintang tersebar di setiap galaksi. Kita hidup di galaksi Bima Sakti (Gambar 8.1), yang mengandung sekitar 200 milyar bintang, salah satu bintang tersebut adalah matahari. Semua bintang bergerak mengelilingi pusat galaksi. Matahari kita mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti sekali putaran membutuhkan waktu 240 juta tahun (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 235).
2.3 Terjadinya galaksi
Menurut Fowler, kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu, galaksi di alam semesta yang jumlahnya ribuan tidaklah seperti yang ada pada saat ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan-lahan dan berputar pada porosnya, sehingga seolah-olah berbentuk bulat karena gaya beratnya. Kabut gas hydrogen mengadakan kontraksi sehingga bagian luar dari kabut gas hydrogen tersebut banyak yang tertinggal. Pada tempat-tempat yang berotasinya lambat atau berat jenisnya yang besar terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut hydrogen yang sudah menjadi bintang juga melakukan kontraksi secara perlahan. Panas yang dipancarkan dari bintang-bintang yang terbentuk tadi suhunya semakin menurun. Kemudian setelah berjuta-juta tahun bintang tersebut mempunyai bentuk seperti benda langit sekarang ini ( IAD Mawardi, Nurhayati hal. 28).
2.4 Mengklasifikasikan galaksi
Hubble membuat klasifikasi galaksi berdasarkan bentuk. Galaksi eliptis dibagi lagi menurut tampilan datarnya. Ia mengklasifikasi galaksi spiral dan galaksi spiral palang (lengan keluar dari palang di pusat), menurut keeratan lengannya (Jendela Iptek, Astronomi hal 62).
2.5 Galaksi Pusaran Air
Galaksi Pusaran Air adalah galaksi spiral yang khas yang berada kira-kira 14 juta tahun cahaya. Galaksi ini dapat dilihat diantara kelompok bintang redup Canes Venatici, pada ujung ekor rasi bintang Ursa Mayor atau Beruang Besar. Ini adalah salah satu nebula yang digambar oleh Lord Rosse pada abad ke 19 (Jendela Iptek, Astronomi hal 62).


2.6 Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda adalah galaksi spiral yang bentuknya serupa dengan Bimasakti kita, tetapi massanya hampir separonya. Ini adalah benda yang paling jauh yang dapat kita lihat oleh mata tanpa bantuan. Ada dua galaksi eliptis kecil yang menyertainya (Jendela Iptek, Astronomi hal 63).
2.7 Bentuk Galaksi Kita
Bimasakti mempunyai tonjolan pusat oval yang dikelilingi oleh cakram yang sangat tipis berisi kotak spiral. Diameternya kira-kira 100.000 tahun cahaya dan tebalnya di pusat sekitar 15.000 tahun cahaya. Matahari kita berada sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat. Bimasakti tampak I (Jendela Iptek, Astronomi hal 63).
3 Bumi dan Sistem Tata Surya
3.1 Beberapa Pendapat mengenai keduanya
Mula-mula Ptolomeus Ilmuwan Yunani abad ke-2 Masehi berpendapat bahwa semua benda di angkasa bergerak mengelilingi bumi. Teori ini disebut Geosentris. Kemudian teori itu dibetulkan oleh Nicolai Copernicus Astronom Polandia (1473-1543) pada tahun 1530 dengan teorinya heliosentris, bahwa semua benda angkasa bergerak mengelilingi matahari, dengan orbit yang berbentuk lingkaran. Johanes Kepler, astronom dan matematikawan Jerman (1571-1630) berpendapat bahwa orbit bumi dalam mengelilingi matahari berbentuk elips. Pada tahun 1610, Galileo dengan bantuan teleskop membenarkan teori Copernicus yang telah diralat oleh Kepler.
Pada tahun 1686, Isaac Newton (1643-1727), dengan teori gravitasinya, menjelaskan bahwa bumi dan planet-planet mengorbit karena prinsip gravitasi ( IAD Mawardi, Nurhayati hal. 29).
3.2 Unsur pembentuk Bumi
Sebagai planet yang kecil dari system tata surya yang besar, bumi mempunyai keunikan tersendiri. Bumi mempunyai kehidupan, air dan permukaan yang terus menerus berubah, termasuk lapisan tipis kerak bumi yang bebatuan dibawah kaki kita. Bagian bumi yang dapat dilihat hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan planet yang sebenarnya. Dibawah bumi terdapat selimut bumi yang tebal serta berlapis-lapis serta berbatuan, dan di bagian tengah bumi terdapat inti logam yang sebagian berbentuk padat dan sebagian berbentuk cair. Planet kita dikelilingi oleh wilayah magnetis yang berubah seiring dengan waktu dan menghapuskan radiasi kuat matahari yang membahayakan kehidupan manusia. Lapisan kerak silikat yang berbatuan terbungkus dalam kumpulan air dan gas atmosfer yang hamper seluruhnya berasal dari erupsi gunung berapi sepanjang waktu. Lapisan kerak terbuat dari unsur-unsur yang diketahui sebagai lempeng yang bergeser secara perlahan selama jutaan tahun pergeseran ini mengubah bentuk benua ketika lempeng lapisan tersebut saling berinteraksi (Jendela Iptek, Bumi hal. 6 )
3.3 Pemandangan Bumi dari Satelit
Bentuk bumi sebenarnya tidak seluruhnya bundar. Bagian kutubnya datar, sedangkan bagian khatulistiwa kembung, sehingga radius di kutub 43 km (27mil) lebih pendek daripada di khatulistiwa. Filosof Yunani Kuno Phytagoras (570-500 SM) berpikir bahwa bumi berbentuk bundar. Ide tersebut muncul ketika ia melihat kapal yang datang dari cakrawala. Pertama kali ia hanya melihat layarnya. Namun, semakin dekat kapal tersebut ia dapat melihat seluruh badan kapal (Jendela Iptek, Bumi hal. 6 )
3.4 Pedalaman Bumi
Lapisan kerak bumi sangatlah tipis sehingga garisnya terlalu tebal dalam skala lapisan kerak tebalnya sekitar 5 km (3 Mil) dibawah laut dan 35 km (21 mil) dibawah benua. Selimut dibawah lapisan kerak tersebut tebalnya sekitar 3000 km (1.860 mil). Inti logam bumi memiliki bagian luar yang cair dan bagian dalam yang padat. Pada bagian inti, tekanannya jutaan kali dari tekanan atmosfer, sementara temperaturnya berkisar 4.5000 C (80000 F). Sangatlah tidak mungkin untuk menciptakan keadaan seperti itu di Laboratorium sehingga informasi mengenai logam yang membentuk inti bumi berasal dari perkiraan penelitian (Jendela Iptek, Bumi hal. 6 )
3.5 Bahan Dasar Bumi
Selain terdiri atas air, udara, dan batuan, bahan dasar bumi lainnya lebih sulit diketahui. Sebagian sebagian selimut bumi bagian atas dapat terlihat pada permukaan muntahan magma gunung berapi. Hal ini memberikan petunjuk tentang komposisi selimut tersebut.Lebih sulit mengetahui unsure logam pada bagian inti bumi. Bagian tersebut adalah bagian terpadat karena berada dalam tekanan yang sangat besar (Jendela Iptek, Bumi hal. 7)
3.5.1 Air
Sekitar 0,1 % dari total volume bumi.
0,02 % dari total massa bumi.
Air adalah unsur unik yang menutupi ¾ dari permukaan bumi (Jendela Iptek, Bumi hal. 7)


3.5.2 Gas Atmosfer
Bagian sangat kecil dari 1% keseluruhan massa bumi.
Atmosferyang paling padat berada dekat dengan permukaan bumi dan semakin jauh semakin berkurang kepadatannya. Kebanyakan molekul gas ditarik ke permukaan oleh gravitasi bumi (Jendela Iptek, Bumi hal. 7 )
3.5.3 Es Dalam Bentuk Gletser dan Lempengan
Sekitar 0,002% dari total volume volume bumi.
0,003% dari total massa bumi.
Lempengan es yang ada sekarang merupakan peninggalan zaman es dari dua juta tahun yang lalu (Jendela Iptek, Bumi hal. 7 )
3.6 Lapisan Kerak
0,8% dari total volume bumi.
0,4% dari total massa bumi.
Kerak lautan kebanyakan merupakan batuan basal yang terbuat dari silikat yang kaya akan besi dan magnesium.
Kerak benua adalah granit yang berkembang dari kerak basal lautan (Jendela Iptek, Bumi hal7)
3.7 Jumlah Keseluruhan Inti Bumi
16% dari total volume bumi.
31% dari total massa bumi (Jendela Iptek, Bumi hal. 7 )
3.8 Inti Bumi Yang Cair
Diperkirakan terbuat dari besi cair, inti bumi ini dianggap mengalir dan alirannya menyebabkan arus yang menghasilkan medan magnetis bumi (Jendela Iptek, Bumi hal. 7 )
3.9 Inti Bumi Yang Padat
Tekanan yang sangat besar di pusat bumi menyebabkan besi lebur yang menjadi inti bagian luar tertekan sampai suatu titikdimana besi tersebut berubah menjadi padat (Jendela Iptek, Bumi hal. 7 )
3.10 Selimut Bumi
83% dari total volume bumi.
68% dari total massa bumi.
Terdiri dari mineral-mineral silikat padat yang kaya akan unsure berat seperti besi; kemungkinan terbuat dari batuan padat yang mengandung olivine, seperti peridotite. Sepanjang sejarah terbentuknya bumi, sudah barang tentu selimut bumi berubah susunan secara perlahan-lahan, seperti magma bertambah dalam kerak bumi, menggantikan unsure kimia yang mencair dengan mudah dari bagian atas selimut bumi (Jendela Iptek, Bumi hal. 7)
3.11Medan Magnetis
Bagian inti logam bumi yang berbentuk cairan mengalir ke luar dan berputar, menghasilkan medan magnetis. Dari waktu ke waktu mungkin ribuan atau bahkan puluhan ribu tahun arah medan magnetis tersebut berubah walaupun tidak diketahui bagaimana terjadinya. Kekuatan medan magnetis ini dapat dibayangkan sebagai pembuat gelungan antara kutub utara dan selatan, dan gulungan tersebut berfungsi sebagai perisai yang melindungi bumi dari limpahan tenaga partikel elektrik yang berasal dari matahari dan dikenal sebagai angin matahari. (Perisai ini menciptakan rongga magnetis yang disebut magnetosfer). Ketika daerah magnetis bumi bertemu dengan angin matahari daerah magnetis, bumi terdorong ke sisi yang terdekat dengan matahari. Sisi jauhnya membentuk tepi jalan. Model kawat ini menunjukan pola yang dihasilkan oleh interaksi antara angin matahari dan medan magnetis bumi (Jendela Iptek, Bumi hal. 7 )
3.12 Menjelajah Tata Surya
Sejak ditemukannya planet Pluto pada tahun 1930, tata surya kita terdiri dari matahari sebagai pusat edar dan sembilan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto yang selalu beredar mengelilingi matahari. Selain planet-planet tersebut, di dalam tata surya kita juga terdapat komet dan asteroid . Namun, dalam konferensi tanggal 24 Agustus 2006 di Cekoslovakia, para astronom yang tergabungdalam organisasi astronomi internasional (International Astronomical Union, IAU), memutuskan bahwa Plutotidak termasuk dalam kategori planet. Menurut para astronom, benda langit bisa dikategorikan sebagai planet bila mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2000 km, berbentuk bulat, dan memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain. Pluto tidak memenuhi kriteria di atas. Ukuran Pluto jauh lebih kecil dari delapan planet lainnya dalam system tata surya. Ukuran Pluto bahkan lebih kecil dari satelit Yupiter. Dengan demikian dalam tata surya kita hanya terdapat 8 (delapan) planet , yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang selalu beredar mengelilingi matahari (Gambar 8.3).
Gambar 8.3
Tata surya kita terdiri dari matahari dan 8 planet yang mengelilinginya (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 237).
3.13 Matahari
Sebagaimana bintang yang lain, matahari merupakan bola raksasa yang terbentuk oleh gas hidrogen. Atom-atom gas hidrogen kemudian bersatu membentuk gas helium, yang dikenal dengan reaksi penggabungan inti (reaksi fusi). Proses ini menghasilkan energi yang sangat besar dalam bentuk energi panas, energi cahaya, dan energi gelombang. Matahari berjarak kira-kira 150 juta kilometer dari bumi. Jarak dari bumi ke matahari ditetapkan sebagai 1 satuan astronomi (1 SA). Jarak matahari ini sama dengan 1/546.000 kali jarak bintang yang paling terang, yaitu Sirius. Meskipun matahari kita tergolong bintang yang ukurannya sedang, tetapi ukuran ini sudah sama dengan 109 kali diameter bumi (diameter bumi 12.756 km). Seandainya matahari itu berongga, kamu dapat memasukkan satu juta bumi ke dalamnya.Gambaran wujud matahari ditunjukkan Gambar 8.4. Fotosfer merupakan lapisan matahari yang paling luar, tampak menyerupai piringan emas. Di atas fotosfer terdapat atmosfer matahari yang paling bawah, yaitu kromosfer. Suhu kromosfer paling rendah dibandingkan suhu lapisan yang lain. Diluar kromosfer terdapat korona. Suhunya lebih tinggi dari kromosfer dan mengandung material dengan tingkat kerapatan rendah. Korona tampak jelas ketika terjadi gerhana matahari total

Gambar 8.4
Ilustrasi Lapisan Matahari (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 238).

Di permukaan matahari terdapat bintik hitam (sunspots) yang berdia-meter sekitar 10.000 km (hampir sama dengan diameter bumi). Di antara pasangan bintik-bintik hitam timbul medan magnet yang sangat besar. Medan magnet ini mempengaruhi semburan gas dari permukaan matahari sehingga membentuk ikal menyala yang disebut prominences seperti terlihat pada Gambar 8.5. Matahari kita berwarna kuning. Warna ini menunjukkan tingkat panasnya. Urutan warna bintang dari yangterpanas hingga yang terdingin adalah biru, putih kebirubiruan, putih, putih kekuning-kuningan, kuning, oranye, dan merah. Jadi matahari kita bukanlah bintang yang paling panas (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 239).

Gambar 8. Prominences
3.14 Planet Luar dan Planet Dalam
Delapan planet dalam tata surya kita dikelompokkan menjadi dua, yaitu planet luar dan planet dalam. Planet luar adalah planet-planet yang terletak diluar sabuk asteroid dilihat dari matahari. Planet dalam adalah planet-planet yang terletak antara matahari dengan sabuk asteroid (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 239).
3.14.1 Planet Luar
Yang termasuk planet luar adalah: Neptunus, Uranus, Saturnus, dan Yupiter. Semua planet luar, merupakan bolagas raksasa. Bagian intinya mungkin berbentuk padat, tetapi permukaannya tidak. Semua planet luar memiliki cincin yang tersusun dari debu dan gas beku. Marilah kitadiskusikan masing-masing planet luar tersebut (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 239).
3.14.1.1 Neptunus
Neptunus merupakan planet kedelapan dalam tata surya kita. Atmosfer Neptunus tersusun dari gas yang disebut metana. Metana inilah yang membuat Neptunus berwarna hijau kebiru-biruan. Neptunus memiliki delapan satelit, dua di antaranya adalah Triton dan Nereid (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 239).


Gambar 8.6
Neptunus berjarak 4,5 milyar
kilometer dari matahari, diameternya
49.500 km. Periode revolusi 165 tahun
dan periode rotasinya 16 jam.
3.14.1.2 Uranus
Uranus membutuhkan pengamatan yang seksama, sebab sumbu putarnya sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi matahari. Planet-planet lain sumbu putarnya memiliki sudut kemiringan kecil, seperti jarum jam pada angka 1 dan 7, tetapi Uranus, memiliki sumbu putar dengan sudut kemiringan besar seperti jarum jam pada angka 3 dan 9. Uranus memiliki 15 satelit, lima di antaranya: Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Uranus berjarak 2,87 milyar kilometer dari matahari, diameternya 51.000 km.Periode revolusi 84 tahun dan perioderotasinya 17 jam (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 240).
3.14.1.3 Saturnus
Cincin-cincin Saturnus kelihatan lebih lebar dibanding cincin planetplanetlain, karena terdiri dari ribuan cincincincin kecil. Cincin kecil tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu. Saturnus memiliki 18 satelit. Saturnus berjarak 1,43 milyar kilometer dari matahari, diameter-nya 120.660 km. Periode revolusi 29,5 tahun dan periode rotasinya 10,5 jam (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 240).
3.14.1.4 Yupiter
Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya kita dan merupa-kan planet terbesar. Gas berwarna merah berputar lambat mengelilingi tengah tengah planet Yupiter. Hal ini membentuk bintik merah raksasa yang dapat menghasilkan badai besar di permukaan Yupiter. Yupiter memiliki 16 satelit. Salah satu satelit Yupiter, yaitu Io, memiliki banyak gunung berapi aktif. Tiga satelit lain yang sudah dikenal Eropa, Ganymeda dan Calisto (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 240).

3.14.1.5 Sabuk Asteroid
Sabuk Asteroid terbentang di antara planet Yupiter dan Mars. Sabuk Asteroid merupakan bongkahan-bongkahan batu yang tersusun oleh materi-materi seperti materi penyusun planet, yaitu gas beku dan debu. Seandainya tidak dekat dengan Yupiter, Asteroid mungkin telah menjadi planet. Gaya gravitasi Yupiter yang luar biasa besar, tak memungkinkan materi Asteroid berubah menjadi planet (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 240).
3.14.2 Planet Dalam
Planet dalam adalah planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid. Yang termasuk planet dalam adalah: Mars, Bumi, Venus, dan Merkurius. Planet-planet dalam bersifat padat dan berbatuan. Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Informasi tentang planet-planet tersebut kita peroleh atas jasa pesawat ruang angkasa yang mengirimkan data ke bumi. Marilah kita diskusikanmasing-masing planet dalam tersebut. Yupiter berjarak 778,3 juta kilometer dari matahari, diameternya 142,800 km. Periode revolusi 12 tahun dan periode rotasinya 10 jam (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 241).
3.14.2.1 Mars
Apakah ada manusia yang pernah pergi ke planet Mars? Belum. Untuk menyelidiki permu-kaan planet Mars, bukan manusia yang dikirim ke sana melainkan robot kecil. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa Mars memiliki pergantian musim dan memiliki kutub es. Terdapat tandatanda bahwa pada masa lalu di Mars ada air (cairan). Kamu juga dapat melihat bahwa Mars berwarna merah, hal ini disebabkan Mars mengandung oksida besi. Mars memiliki dua satelit Phobos dan Deimos (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 241).
3.14.2.2 Bumi
Inilah tempat tinggal kita! Bumi adalah planet ketiga dalam tata surya kita. Keadaan permukaan planet Bumi sangat berbeda dibandingkan permukaan planet-planet lain . Suhu di permukaan Bumi memungkinkan air berada dalam wujud padat, cair maupun gas. Di sekitar Bumi terdapat atmosfer yang berfungsi seperti tirai penahan sinar ultraviolet (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 242).






Gambar 8.11
Bumi berjarak 149,6 juta kilometer dari matahari, diameternya 12.756 km. Periode revolusi 1 tahun (365,25 hari) dan periode rotasinya 1 hari (24 jam)
3.14.2.3 Venus
Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya kita. Planet ini sulit dilihat karena permukaannya dikelilingi awan tebal (Gambar 8.12). Awan tersebut menahan energi matahari yang mengenai permukaan Venus sehingga energi tetap terperangkap. Hal ini menyebabkan suhu permukaan planet Venus berkisar 4700 C. Suhu ini cukup panas untuk membakar keramik, apakah kalian bisa hidup pada suhu sekian? Tinggal di planet Venus kamu pasti tidak punya hari esok! Venus tidak memiliki satelit (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 242).
Gambar 8.12
Venus berjarak 108,2 juta kilometer dari
matahari, diameternya 12.104 km. Periode
revolusi 224.7 hari dan periode rotasinya 243 hari.








3.14.2.4 Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dari matahari dan merupakan planet terkecil. Permukaannya penuh barut barut akibat lubang-lubang yang dihasilkan meteroit (Gambar 8.13). Meteorit adalah muntahan batu-batu yang jatuh dari langit saat asteroid meledak. Sama dengan Venus, Merkurius juga tidak memiliki satelit. Merkuriusmemiliki perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam (IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 243).



Gambar 8.13 Merkurius berjarak 57,9 juta kilometer dari matahari, diameternya 4.878 km. Periode revolusi 88 hari dan periode rotasinya 59 hari.
3.14.2.5 Komet
Perhatikan Gambar 8.14, itulah gambaran gerak komet! Komet tersusun oleh debu dan gas beku seperti es. Dari waktu ke waktu komet selalu bergerak mendekati atau menjauhi matahari. Ketika hal itu terjadi, radiasi matahari menguapkan beberapa bahan pembentuk komet. Gas dan debu memancar dari komet, membentuk ekor yang terang. Ekor komet terbentuk oleh tekanan dan panas yang dihasilkan matahari. Ekor komet selalu menjauhi matahari. Mengapa?
Sumber: cf. Chaisson & McMillan Gerak kometkor komet



DAFTAR PUSTAKA
IAD Mawardi, Nurhayati hal. 27
Jendela Iptek, Astronomi hal 11
Jendela Iptek, Astronomi hal 19
IAD Mawardi, Nurhayati hal. 27
IAD Mawardi, Nurhayati hal. 28
IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 235
Jendela Iptek, Astronomi hal 62
Jendela Iptek, Astronomi hal 63
IAD Mawardi, Nurhayati hal. 29
Jendela Iptek, Bumi hal. 6
Jendela Iptek, Bumi hal. 7
IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 237
IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 238
IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 239
IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 240
IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 241
IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 242
IPA kelas IX Nur kuswanti hal. 243
Jendela Iptek, Astronomi hal 62
Jendela Iptek, Astronomi hal 23
Jendela Iptek, Astronomi hal 60

free7 network twitter technorati

0 comments:

Posting Komentar

Area Populer

 
Blog Indonesia